Skrining kesehatan untuk anak SD (Sekolah Dasar) dilakukan untuk memantau pertumbuhan, perkembangan, dan mendeteksi dini masalah kesehatan yang bisa memengaruhi proses belajar atau kualitas hidup anak.
β Tujuan Skrining Kesehatan Anak SD:
-
Menilai tumbuh kembang anak.
-
Mendeteksi gangguan penglihatan, pendengaran, atau gizi.
-
Mencegah penyakit menular.
-
Mendukung prestasi belajar melalui kesehatan yang optimal.
π Jenis Skrining Kesehatan yang Umum untuk Anak SD:
Jenis Skrining | Tujuan | Kapan Dilakukan |
---|---|---|
Tinggi dan berat badan | Menilai pertumbuhan, status gizi (gizi kurang/lebih) | Setiap tahun |
Pemeriksaan mata (visus) | Deteksi dini rabun jauh/dekat, mata malas (amblyopia) | 1β2 tahun sekali |
Pemeriksaan telinga (pendengaran) | Deteksi gangguan dengar yang bisa mengganggu belajar | 1β2 tahun sekali |
Pemeriksaan gigi dan mulut | Cegah gigi berlubang, karies, masalah gusi | Setiap 6 bulanβ1 tahun |
Status imunisasi | Pastikan imunisasi dasar lengkap | Sesuai jadwal |
Pemeriksaan kesehatan umum | Cek kulit, postur tubuh, tanda-tanda penyakit umum | Saat awal masuk sekolah dan berkala |
π« Siapa yang Melakukan?
-
Petugas puskesmas (melalui program UKS β Usaha Kesehatan Sekolah).
-
Dokter atau perawat sekolah.
-
Bisa juga dilakukan di fasilitas kesehatan oleh orang tua.
π‘ Manfaat Langsung bagi Anak:
-
Lebih mudah berkonsentrasi saat belajar.
-
Mencegah penurunan prestasi akibat gangguan kesehatan.
-
Intervensi cepat jika ditemukan masalah.